About me

Feeds RSS
Feeds RSS

Rabu, 09 Oktober 2013

Seni Lukis Pasir

MELUKIS PASIR


Y LAN adalah seorang seniman yang menggunakan pasir berwarna untuk menciptakan lukisan yang indah. Hasil karya seninya sudah terkenal di seluruh Asia, bahkan Eropa dan Amerika Utara.


odditycentral.com

Y Lan tidak memiliki pendidikan seni formal dan menemukan talenta uniknya membuat lukisan dari pasir secara tidak sengaja. Pada tahun 2001, saat sedang mengunjungi kota asal suaminya, Phan Thiet, dia tidak sengaja melihat pasir di pantainya dan takjub melihat keindahannya. Y Lan pun membawa pasirnya dalam tiga warna yang berbeda ke sebuah vas bunga. Setelah sampai rumah, Y Lan tak henti-hentinya memandangi keindahan pasir itu, sehingga dia pun kembali ke pantainya dan mengambil pasirnya lebih banyak lagi. Kemudian Y Lan pun berpikir apa yang bisa dibuat dari pasir itu, dan muncullah idenya untuk melukis dari pasir itu. Kini, Y Lan dikenal secara internasional sebagai penemu lukisan pasir dan memiliki perusahaannya sendiri untuk menjual hasil karyanya ini ke seluruh dunia.


Y Lan sedang membuat karyanya

Meskipun Y Lan awalnya hanya memiliki tiga variasi warna, kini dia memiliki lebih dari 80 variasi warna yang didapat dari seluruh dunia. Y Lan yakin kalau talentanya ini sudah didapat sejak lahir, namun selama 11 tahun belakangan ini dia terus melatih keahliannya ini dan akhirnya dapat membuat suatu karya besar, yaitu lukisan Ho Chi Min, tokoh dari sejarah Vietnam. Y Lan mengaku menyukai semua hasil karyanya, namun yang paling berkesan adalah lukisan foto dari pasir, karena membutuhkan perhatian yang lebih besar. Salah sedikit saja bisa merusak wajah seseorang dari foto itu. Y Lan juga menyatakan kalau semua seniman bisa membuat lukisan pemandangan dari pasir, namun belum tentu bisa membuat lukisan seperti foto.

  • Berikut adalah beberapa karyanya :







 













Pewayangan Pasir

Sand painting sebenernya bukan seni yang baru. Seni murni dengan media gelas dan pasir ini sungguh memiliki kelasnya sendiri. Kalau anda kebetulan mengajar atau menyekolahkan anak di sekolah TK bertaraf internasional, aktifitas seni lukis dengan media pasir-gelas kerap ditemukan di beberapa sekolah. Baby first, salah satu stasiun khusus anak yang  mejeng di TV berlangganan Indonesia juga menyajikan tayangan sandpainting bertajuk “Sandman”. Tayangan ini digadang-gadang mampu menstimulasi kemampuan imajinasi dan berfikir anak.

Seni lukis pasir semula berkembang di sebelah barat daya Amerika, oleh penduduk yang dikenal dengan sebutan “Navajo” (1800- ). Sampai saat ini, penduduk Navajo masih mempraktekkan seni lukis ini karena konon, praktek melukis dengan pasir  dipercaya mampu mengusir roh-roh jahat dan menyembuhkan sakit penyakit. Sandpainting kala itu dikenal juga dengan sebutan drypainting karena media yang digunakan harus kering betul. Sandpainting juga lazim dipakai para biksu Tibetan, Suku Aborigin Australia dan masyarakat Amerika Latin pada acara-acara tertentu, sejak lama.
Searah jarum jam : Navojo man, Navojo sandpainting in healing ceremonies, Navojo sandpainting photogravure by Edward SC 1907
Uniknya, seni ini terus berkembang dan makin menarik perhatian tidak hanya pelaku seni, tetapi juga masyarakat awam. Di Indonesia sendiri, sandpainting dikembangkan dengan apik dalam seni pewayangan. Adalah bapak Fauzan, sang dalang perintis pewayangan dengan media gelas/kaca dan pasir. Dari sumber yang saya baca, bapak Fauzan masih satu-satunya dalang wayang pasir di Tanah Air, bahkan se Asia Tenggara. Kiprah bapak alumnus Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini banyak membuat orang berdecak kagum.

Bagaimana bentuk pementasan Pewayangan Pasir?

Berbeda dari pewayangan boneka (puppets) yang kental dengan cerita dalam lakon boneka wayang, pertunjukan pewayangan pasir menuntut dalang tidak hanya pintar bercerita, tetapi cekatan melukis ‘wayang’nya dengan pasir diatas media gelas. Diiringi musik, dalang akan bercerita dan membuat goresan dengan jari-jari tangannya di atas wadah bening berisi serbuk pasir halus. Semakin lama goresannya terlihat jelas menjadi gambar yang ingin disampaikan. Penonton akan menyaksikan pewayangan lewat layar yang diproyeksikan dari wadah bening pasir dalang.

Kamis, 19 September 2013





1. SEJARAH SINGKAT
Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
2. JENIS TANAMAN
Jenis anggrek yang terdapat di Indonesia termasuk jenis yang indah antara lain: Vanda tricolor terdapat di Jawa Barat dan di Kaliurang, Vanda hookeriana, berwarna ungu berbintik-bintik berasal dari Sumatera, anggrek larat/Dendrobium phalaenopis, anggrek bulan/Phalaenopsis amabilis, anggrek Apple Blossom, anggrek Paphiopedilun praestans yang berasal dari Irian Jaya serta anggrek Paphiopedilun glaucophyllum yang berasal dari Jawa Tengah. Tanaman anggrek dapat dibedakan berdasarkan sifat hidupnya, yaitu:
  1. Anggrek Ephytis adalah jenis anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara.
  2. Anggrek semi Ephytis adalah jenis anggrek yang menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi, hanya akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
  3. Anggrek tanah/anggrek Terrestris adalah jenis anggrek yang hidup di atas tanah.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat utama tanaman ini adalah sebagai tanaman hias karena bunga anggrek mempunyai keindahan, baunya yang khas. Selain itu anggrek bermanfaat sebagai campuran ramuan obat-obatan, bahan minyak wangi/minyak rambut.
4. SENTRA PENANAMAN
Sentra tanaman anggrek di Eropa adalah Inggris, sedangkan di Asia adalah Muangthai. Di Indonesia, anggrek banyak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra ataupun di Irian Jaya.
5. SYARAT PERTUMBUHAN
5.1. Iklim
  1. Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman anggrek.
  2. Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
  3. Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
  4. Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
5.2. Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
  1. Media untuk anggrek Ephytis dan Semi Ephytis terdiri dari:
    1. Serat Pakis yang telah digodok.
    2. 2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
    3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
    4. Ijuk.
    5. Potongan batang pohon enau.
    6. Arang kayu .
    7. Pecahan genting/batu bata.
    8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya. Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-daunan.
  2. Media untuk anggrek Terrestria : Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan lainnya.
  3. Media untuk anggrek semi Terrestria : Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai adalah 5,2.
5.3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
  1. Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl) : Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 derajat C pada siang hari, 21 derajat C pada malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl. Contoh jenis anggrek ini adalah:
    1. Dendrobium phalaenopsis
    2. Onchidium Papillo
    3. Phaphilopedillum Bellatum
  2. Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl) : Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 derajat C dan 15–21 derajat C,pada malam hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
  3. Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl) : Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-21 derajat C di siang hari dan 9–15 derajat C pada malam hari, dengan ketinggian = 1500 m dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.